Pengertian Daya Saing - B E L A J A R -><- S T A T I S T I K A

Breaking News

Post Top Ad

Selasa, 03 April 2018

Pengertian Daya Saing


Pengertian Daya Saing


Daya saing merupakan motivasi pada diri seseorang untuk dapat memenangi suatu kompetisi,  lebih berprestasi,  berupaya  lebih  baik dari  orang  lain di sekitarnya. Seseorang yang memiliki  daya saing tinggi, akan selalu berupaya  bekerja lebih baik,  tahan  menghadapi  berbagai  kondisi,  hambatan  dan  dapat  menyesuaikan dengan lingkungan bekerjanya.

Menurut Sumihardjo  (2008) menyatakan  bahwa istilah daya saing sama dengan competitiveness atau competitive. Sedangkan istilah keunggulan bersaing sama dengan competitive advantage. Selanjutnya, istilah daya saing gabungan dari kata “daya dalam  kalimat  daya saing bermakna  kekuatan,  dan kata  “saing berarti mencapai lebih dari yang lain, atau berbeda dengan yang lain dari segi mutu, atau memiliki keunggulan tertentu. Artinya, daya saing dapat bermakna kekuatan untuk berusaha menjadi unggul dalam hal tertentu yang dilakukan seseorang, kelompok atau institusi tertentu.

Secara umum dapat dikatakan bahwa daya saing merupakan bagian dari motivasi intrinsik pada diri seseorang untuk bekerja lebih baik, lebih cepat dan lebih berprestasi   dari   anggota   kelompoknya.   Daya   saing   tinggi   seseorang   dapat merupakan  upaya seoptimal  mungkin,  untuk meraih  lebih baik dan lebih cepat



apabila   dibandingkan    dengan   teman   sebaya   pada   suatu   organisasi   atau kelompoknya.

Keunggulan bersaing merupakan kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh seseorang,  institusi,  organisasi  atau perusahaan  agar lebih unggul  dibandingkan dengan orang, institusi dan organisasi lain atau pesaingnya. Kata “unggul”, berdasarkanpendapat   Sumihardjo   (2008),   merupakan   posisi   relatif  organisasi terhadap organisasi lainnya atau posisi relatif seseorang terhadap orang lain. Hal senada dikemukakan  Agus Rahayu (2008) yang menyatakan, bahwa keunggulan merupakan  posisi  relatif  dari suatu  organisasi  terhadap  organisasi  lainnya,  baik terhadap satu organisasi,  sebagian  organisasi  atau keseluruhan  organisasi dalam suatu industri atau posisi relatif seseorang sebagai pemimpin terhadap pemimpin lain. Pada perspektif pasar, posisi relatif tersebut pada umumnya berkaitan dengan nilai  pelanggan  (customervalue).  Sedangkan  dalam  perspektif  organisasi,  posisi relatif tersebut pada umumnya berkaitan dengan kinerja organisasi yang lebih baik atau lebih tinggi.

Pendapat tersebut menggambarkan, bahwa pimpinan suatu organisasi termasuk kepala sekolah, akan memiliki keunggulan bersaing atau memiliki potensi untuk bersaing apabila dapat menciptakan dan menawarkan nilai pelanggan yang lebih atau kinerjanya lebih baik dibandingkan dengan organisasi lainnya.

Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses,  menyatakan  bahwa:  ”daya  saing adalah kemampuan  untuk menunjukan hasil lebih baik, lebih  cepat atau lebih  bermakna.Kemampuan  yang  dimaksud dalam Permendiknas  Nomor 41 tahun 2007 tersebut, diperjelas oleh Sumihardjo (2008), meliputi: (1) kemampuan memperkokoh posisi pasarnya, (2) kemampuan



menghubungkan  dengan  lingkungannya,  (3)  kemampuan  meningkatkan  kinerja tanpa henti, dan (4)  kemampuan menegakkan posisi yang menguntungkan.

Menurut Olson (1990)bahwa persaingan atau kompetisi adalah usaha untuk mengalahkan lawan atau berusaha melawan standar eksternal dan internal dalam mencapai tujuan.  Lebih lanjutPettgrew (1993) mengemukakan bahwa persaingan pada  dasarnya  merupakan  kemampuan  untuk  menyesuaikan  perubahan  yang terjadi di lingkungannya. Perubahan dalam hal ini adalah adanya proses kemajuan yang terjadi di lingkungan masyarakat atau suatu bangsa sehingga pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap orang. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Stephane (2003) yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan dan peningkatan pengetahuan bagi seorang pekerja merupakan dasar dalam persaingan.

Seseorang dikatakan memiliki daya saing tinggi, apabila ia memiliki proaktivitas yang tinggi menanggapi suatu peristiwa. Menanggapi suatu peristiwa, masing- masing orang memiliki respon yang berbeda satu dengan yang lain. Orang yang memiliki kecerdasan mental yang tinggi dan berpikir logis akan dengan cepat dapat merespon setiap kejadian yang terjadi.Demikian juga ketika menanggapi suatu masalah  ia  dengan  cepat  melihat  keseluruhan  masalah,  memiliki  keterampilan analitis  yang  ditandai  dengan  bagaimana  pertimbangan  diberikan.Tingkat  daya saing seseorang dapat diindikasikan bagaimana ia memahami masalah, menilainya, mengajukan  argumentasi,  memberikan  pertimbangan  serta  memberikan  solusi sesuai dengan nalar dan logika.

Menurut  Israel  (2001)  menyatakan  bahwa  daya  bersaing  atau  rivalitas  adalah perilaku pembawaan atau kualitas individu yang memiliki berbagai dasar. Setiap orang, pria atau wanita, tidak dapat menghindarkan dirinya dari kondisi bersaing



yang terjadi dilingkunganya.Hal  ini didukung  pendapat  Ivancevich  (1995) yang mengemukakan bahwa daya bersaing (competitiveness) menunjukkan posisi relatif seseorang dibandingkan dengan orang lain, unit kerja yang satu dengan unit kerja yang lain.  Posisi relatif  seseorang  tersebut  menunjukkan  bagaimana  kedudukan seseorang dengan orang lain yang berhubungan dengan keunggulan dengan orang lain.

Keunggulan seseorang atau pemimpin memberikan peluang untuk keberhasilan mencapai  tujuan  pribadi  atau  tujuan  organisasi.Salah  satu  faktor  keunggulan tersebut dapat dicapai melalui pendidikan dan tingkat keterampilan yang dimiliki seseorang atau pemimpin (Callon, 1996). Artinya, daya saing seseorang ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dimiliki.

Berdasarkan  beberapa  pendapatdiatas  dan  penjelasan  Permendiknas  Nomor  41 tahun  2007,  maka  dapat  simpulkan  bahwa  yang dimaksud  dengan  daya  saing adalah  1)kemampuan  seseorang/organisasi/institusi   untuk  menunjukkan keunggulan dalam hal tertentu, dengan cara memperlihatkan  situasi dan kondisi yang paling menguntungkan,  hasil kerja yang lebih baik, lebih cepatatau  lebih bermakna dibandingkan dengan seseorang, organisasi, atau institusi lainnya, baik terhadap satu organisasi, sebagian organisasi atau keseluruhan organisasi dalam suatu industri. 2)daya saing kepala sekolah dipahami sebagai kesanggupan kepala sekolah dalam berkompetisi dengan kepala sekolah lain dalam lingkungan kelompoknya,   dengan   indikator   adanya   pengetahuan   dan   berwawasan   luas, memiliki kemandirian, memiliki daya inovasi dan berani menghadapi perubahan.

Upaya  mencapai   suatu  tataran  organisasi   atau  sekolah  yang  unggul,   maka organisasi  atau sekolah  tersebut  harus didukung  oleh pemimpin/kepala  sekolah



yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, keahlian, komunikasi dan kemampuan mengadaptasi  perubahan  teknologi  yang tinggi.  Individu  atau  pemimpin/kepala sekolah juga dituntut memiliki kemampuan  mewujudkan  nilai-nilai baku dalam kehidupan organisasi seperti kejujuran, kebenaran, keterbukaan,dan  bertanggung jawab.   Di  samping   itu  individu   dimaksud   harus  memiliki   kepedulian   dan kepekaan yang tinggi pada nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal, seperti individualitas, sosialitas dan moralitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments

Post Bottom Ad

Pages