DISTRIBUSI
FREKUENSI
2.1. Pendahuluan
Dari hasil penelitian seringkali diperoleh data dalam
jumlah yang besar sehingga kita mengalami kesulitan untuk mengenali
cirri-cirinya. Dengan demikian, data yang jumlahnya besar tersebut perlu
diorganisir dengan cara meringkas data ke dalam bentuk kelompok data.
Berdasarkan kelompok-kelompok data ini dengan mudah diketahui ciri-ciri data
dan dapat dengan mudah menganalisis data sesuai dengan keperluan.
Pengelompokan data dilakukan dengan cara mendistribusikan
data dalam kelas interval dan menetapkan banyaknya nilai yang termasuk dalam
setiap kelas. Banyaknya data yang nilainya masuk ke dalam kelas interval
disebut dengan frekuensi kelas. Pengelompokan data menjadi tabulasi data yang
memakai kelas-kelas data dan dihubungkan dengan masing-masing frekuensinya disebut
distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Data yang telah dibuat dalam kelompok seperti tabel
distribusi frekuensi, ternyata mempunyai keuntungan dan kerugian.
Keuntungannya
adalah kita mempunyai gambaran menyeluruh secara jelas mengenai data yang
dimiliki. Sedangkan kerugiannya adalah rincian data atau informasi awal dari
data menjadi hilang sehingga data berkelompok menjadi tidak nyata.
2.2. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi
merupakan suatu tabulasi data yang memakai kelas-kelas data dan dihubungkan
dengan masing-masing frekuensinya. Sebelum menjelaskan bagaimana cara membuat
tabel distribusi frekuensi, terlebih dahulu dijelaskan tentang
istilah-istilah yang dipakai. Untuk menjelaskan beberapa istilah-istilah
tersebut digunakan tabel distribusi frekuensi dari data nilai ujian statistika
dan probabilitas dari 80 orang mahasiswa seperti ditunjukkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Nilai Ujian dari
Matakuliah
Statistika dan Probabilitas
Nilai Ujian
|
Banyak
Mahasiswa
[ f ]
|
41 – 50
51 – 60
61 – 70
71 – 80
81 – 90
91 – 100
|
4
6
14
24
20
12
|
Jumlah
|
80
|
Tabel 2.1 terdiri dari dua kolom, kolom pertama (kolom
sebelah kiri) berisi kelas-kelas data nilai ujian terdiri atas enam kelas.
Kelas pertama, yaitu 41 – 50 terdiri atas data nilai ujian dari 41 sampai 50.
Lambang yang menyatakan kelas seperti 41 – 50 disebut interval kelas. Urutan
kelas disusun mulai data terkecil terus berturut-turut ke bawah sampai nilai
data terbesar.
Sedangkan
pada kolom kedua (kolom sebelah kanan) berisi frekuensi masing-masing kelas
secara berurutan. Pada kelas pertama, yaitu 41 – 50, memiliki frekuensi sama
dengan empat, hal ini menyatakan bahwa ada 4 orang mahasiswa yang mendapat
nilai ujian paling rendah 41 dan paling tinggi 50.
Nilai terkecil dan terbesar pada setiap kelas disebut
tepi kelas. Pada kelas pertama dari tabel 2.1, yaitu 41 – 50, nilai 41 disebut
tepi bawah kelas dan nilai 50 disebut tepi atas kelas.
Jika data dicatat dengan teliti hingga satuan, maka batas
bawah kelas sama dengan tepi bawah kelas dikurangi 0,5, sedangkan batas atas
kelas didapat dari tepi atas kelas ditambah dengan 0,5. Oleh karena itu,
interval kelas 41 – 50 sesungguhnya mencakup semua nilai ujian dari 40,5 sampai 50,5. Nilai 40,5 dan 50,5 disebut
batas kelas dari interval 41 – 50. Nilai
40,5 disebut batas bawah kelas dan nilai 50,5 disebut batas atas kelas.
Nilai tengah antara batas bawah kelas dengan batas atas
kelas disebut nilai tengah kelas. Untuk menghitung nilai tengah kelas dapat
dilakukan dengan cara berikut ini.
Untuk kelas 41 – 50 dengan batas kelas 40,5 – 50,5 mempunyai nilai tengah
45,5.
Selisih antara batas atas kelas dengan batas bawah kelas
disebut lebar kelas. Jadi untuk kelas pertama, yaitu 41 – 50 lebar kelasnya
adalah 50,5 – 40,5 = 10. Pada umumnya lebar masing-masing kelas dibuat sama.
Tabel
2.1 adalah jenis sebaran frekuensi yang sering kita jumpai dalam
laporan-laporan. Untuk kepentingan statistik biasanya lebih menguntungkan bila disajikan
dalam bentuk sebaran yang lebih terinci. Dari tabel 2.1 dapat disusun sebuah
tabel yang lebih rinci seperti ditunjukkan tabel 2.2.
Tabel
2.2 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian
dari
Matakuliah Statistika dan Probabilitas
Interval
kelas
|
Batas Kelas
|
Nilai Tengah
Kelas
|
Frekuensi
|
41 – 50
51 – 60
61 – 70
71 – 80
81 – 90
91 – 100
|
40,5 – 50,5
50,5 – 60,5
60,5 – 70,5
70,5 – 80,5
80,5 – 90,5
90,5 – 100,5
|
45,5
55,5
65,5
75,5
85,5
95,5
|
4
6
14
24
20
12
|
Untuk membuat daftar distribusi frekuensi dengan panjang
kelas yang sama akan dijelaskan berikut ini. Perhatikan data umur pemakaian
dari hasil pengujian 60 buah aki mobil dengan jenis yang sama
seperti di bawah ini.
2,2 4,1
3,5 4,5 3,2
3,7
3,4 1,6
3,1 3,3 3,8
3,1
2,5 4,3
3,4 3,6 2,9
3,3
3,3 3,1
3,7 4,4 3,2
4,1
4,7 3,8
3,2 2,6 3,9
3,0
3,0 2,6
2,2 2,6 2,5
3,1
4,7 3,7
4,1 3,1 3,4
3,7
3,9 3,1
3,5 3,3 3,6
4,4
1,9 3,4
4,5 3,8 2,9
3,2
4,2 3,5
3,2 3,1 3,3
3,0
Secara umum langkah-langkah yang diperlukan untuk membuat tabel distribusi
frekuensi adalah sebagai berikut.
1.
Data mentah di atas diurutkan lebih dahulu dari yang paling besar sampai
yang paling kecil.
4,7 4,1
3,6 3,3 3,1
2,9
4,7 3,9
3,6 3,3 3,1
2,6
4,5 3,9
3,5 3,3 3,1
2,6
4,5 3,8
3,5 3,3 3,1
2,6
4,4 3,8
3,5 3,2 3,1
2,5
4,4 3,8
3,4 3,2 3,1
2,5
4,3 3,7
3,4 3,2 3,0
2,2
4,2 3,7
3,4 3,2 3,0
2,2
4,1 3,7
3,4 3,2 3,0
1,9
4,1 3,7
3,3 3,1 2,9 1,6
2.
Dari jajaran data yang telah diurutkan, selanjutnya ditentukan jangkauan
datanya, yaitu:
Jangkauan = nilai maksimum – nilai minimum
r = 4,7 –
1,6 = 3,1
3.
Menentukan banyaknya interval kelas, biasanya diambil paling sedikit 5 dan
paling banyak 15 kelas. Banyaknya kelas data dapat juga ditentukan seperti
berikut:
k = 1 + 3,3
log n
k = 1 + 3,3
log 60
k = 1 +
3,3(1,7781) = 6,87
Dengan demikian banyaknya kelas dapat ditentukan kira-kira mendekati 7.
4.
Menentukan lebar kelas, perlu diperhatikan lebar kelas harus cukup besar
sehingga ketujuh kelas data tersebut dapat mencakup semua data.
Lebar kelas dapat ditentukan dengan cara berikut ini:
Maka lebar kelas diambil c = 0,5
5.
Menentukan nilai data kelas pertama.
Untuk ini bisa diambil sama dengan data terkecil atau
nilai data yang lebih kecil dari data terkecil tetapi selisihnya harus kurang
dari lebar kelas c = 0,5.
Karena data terkecil adalah 1,6, maka:
-
Tepi bawah kelas = 1,5
-
Untuk data yang dicatat hingga satu desimal, maka batas bawah kelas sama
dengan tepi bawah kelas dikurangi 0,05.
Batas bawah kelas = Tepi bawah kelas –
0,05
Batas bawah kelas = 1,5 – 0,05 = 1,45
-
Untuk batas atas kelas sama dengan tepi atas kelas ditambah dengan 0,05
atau batas bawah kelas ditambah dengan lebar kelas.
Batas atas kelas = Batas bawah kelas +
Lebar kelas
Batas atas kelas = 1,45 + 0,5 = 1,95
-
Karena batas atas kelas sama dengan tepi atas kelas ditambah 0,05, maka
untuk menentukan tepi atas kelas adalah sama dengan batas atas kelas dikurangi
0,05.
Tepi atas kelas = batas atas kelas –
0,05
Tepi atas kelas = 1,95 – 0,05 = 1,9
-
Nilai tengah kelas dari kelas pertama dapat dilakukan dengan cara berikut:
-
Frekuensi pada kelas pertama adalah banyaknya data yang masuk dalam
interval kelas pertama, yaitu 1,5 – 1,9.
Berdasarkan jajaran data di atas, maka data yang masuk
dalam interval kelas pertama adalah 1,6 dan 1,9, sehingga frekuensi pada kelas
pertama adalah 2.
Nilai data kelas
berikutnya dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti untuk menentukan nilai data kelas pertama.
Selanjutnya kita dapatkan sebuah
tabel distribusi frekuensi seperti pada tabel 2.3.
Tabel
2.3 Distribusi Frekuensi Umur Pakai Aki
Mobil
Interval Kelas
|
Batas Kelas
|
Nilai Tengah
Kelas
|
Frekuensi
f
|
1,5 – 1,9
2,0 – 2,4
2,5 – 2,9
3,0 – 3,4
3,5 – 3,9
4,0 – 4,4
4,5 – 4,9
|
1,45 – 19,5
19,5 – 24,5
2,45 – 2,95
2,95 – 3,45
3,45 – 3,95
3,95 – 4,45
4,45 – 4,95
|
1,7
2,2
2,7
3,2
3,7
4,2
4,7
|
2
2
7
24
14
7
4
|
Dari data yang ada pada tabel 2.3 di atas dapat
kita olah lagi menjadi distribusi frekuensi relatif dan distribusi frekuensi komulatif.
Distribusi frekuensi relatif merupakan frekuensi
masing-masing kelas yang dinyatakan dalam persen. Frekuensi relatif
masing-masing kelas diperoleh dengan cara membagi frekuensi kelas dengan
frekuensi total dikalikan 100%. Distribusi frekuensi relatif dari umur pakai aki
mobil adalah seperti pada tabel 2.4 berikut ini.
Tabel
2.4
Distribusi Frekuensi Relatif Umur Pakai Aki Mobil
Interval
Kelas
|
Batas Kelas
|
Nilai
Tengah
Kelas
|
Frekuensi
f
|
Frekuensi
Relatif
|
1,5 – 1,9
2,0 – 2,4
2,5 – 2,9
3,0 – 3,4
3,5 – 3,9
4,0 – 4,4
4,5 – 4,9
|
1,45 – 19,5
19,5 – 24,5
2,45 – 2,95
2,95 – 3,45
3,45 – 3,95
3,95 – 4,45
4,45 – 4,95
|
1,7
2,2
2,7
3,2
3,7
4,2
4,7
|
2
2
7
24
14
7
4
|
3,3
3,3
11,7
40
23,3
11,7
6,7
|
|
Jumlah
|
60
|
100%
|
Distribusi frekuensi komulatif adalah distribusi
frekuensi total semua nilai yang jatuh di atas atau di bawah daripada batas
atas kelas suatu interval kelas tertentu. Tabel distribusi frekuensi komulatif
dapat dibentuk dari tabel distribusi frekuensi sebelumnya atau tabel 2.4,
dengan jalan menjumlahkan frekuensi demi frekuensi. Distribusi komulatif ada
dua jenis, yaitu distribusi frekuensi komulatif kurang dari dan distribusi
frekuensi komulatif lebih dari. Kedua jenis distribusi ini dapat dibuat dalam
bentuk frekuensi komulatif relative atau persen komulatif.
Tabel 2.5
Distribusi Frekuensi Komulatif
Kurang dari untuk
Umur Aki Mobil
Interval
Kelas
|
Batas Kelas
|
Umur Pakai
Aki Mobil
|
Frekuensi
Komulatif
|
Persen
Komulatif
|
1,5 – 1,9
2,0 – 2,4
2,5 – 2,9
3,0 – 3,4
3,5 – 3,9
4,0 – 4,4
4,5 – 4,9
|
1,45 – 19,5
19,5 – 24,5
2,45 – 2,95
2,95 – 3,45
3,45 – 3,95
3,95 – 4,45
4,45 – 4,95
|
kurang dari 1,45
kurang
dari 1,95
kurang
dari 2,45
kurang
dari 2,95
kurang
dari 3,45
kurang
dari 3,95
kurang
dari 4,45
kurang
dari 4,95
|
0
2
4
11
35
49
56
60
|
0
3,3
6,7
18,3
58,3
81,7
93,3
100
|
Tabel 2.6
Distribusi Frekuensi Komulatif
Lebih dari untuk
Umur Aki Mobil
Interval
Kelas
|
Batas Kelas
|
Umur Pakai
Aki Mobil
|
Frekuensi
Komulatif
|
Persen
Komulatif
|
1,5 – 1,9
2,0 – 2,4
2,5 – 2,9
3,0 – 3,4
3,5 – 3,9
4,0 – 4,4
4,5 – 4,9
|
1,45 – 19,5
19,5 – 24,5
2,45 – 2,95
2,95 – 3,45
3,45 – 3,95
3,95 – 4,45
4,45 – 4,95
|
lebih dari 1,45
lebih
dari 1,95
lebih
dari 1,45
lebih
dari 2,95
lebih
dari 3,45
lebih
dari 3,95
lebih
dari 4,45
lebih
dari 4,95
|
60
58
56
49
25
11
4
0
|
100
96,7
93,3
81,7
41,7
18,3
6,7
0
|
2.3. Grafik Distribusi
Frekuensi
Informasi tentang cirri-ciri penting yang ada pada suatu distribusi
frekuensi lebih mudah difahami jika disajikan dalam bentuk grafik. Grafik
distribusi frekuensi ada tiga jenis, yaitu grafik histogram frekuensi, grafik
polygon frekuensi, dan ogif.
1.
Grafik Histogram Frekuensi
Grafik histogram frekuensi terdiri atas suatu kumpulan
batang persegi panjang yang masing-masing mempunyai lebar batang menggunakan
batas kelas dan bukan tepi kelas.
Gambar
2.1 Histogram Frekuensi Umur Pakai Aki
Mobil
Digunakannya batas kelas untuk lebar
batang menghilangkan ruang yang ada antara batang-batang sehingga memberikan
bentuk yang padat. Jika semua kelas interval sama lebarnya, maka tinggi batang
sebanding dengan frekuensi kelas dan biasanya tinggi batang secara numeric sama
dengan frekuensi kelas interval. Grafik histogram dari umur pakai aki mobil
ditunjukkan pada gambar 2.1.
2.
Grafik Poligon Frekuensi
Cara
kedua untuk menyajikan data numerik dalam bentuk grafik adalah poligon
frekuensi. Grafik poligon frekuensi adalah grafik garis dari frekuensi kelas
yang menghubungkan nilai tengah-nilai tengah kelas dari puncak histogram. Untuk
menggambar grafik poligon frekuensi secara lengkap diperlukan sebuah interval
kelas tambahan pada kedua sisi ujung distribusi, masing-masing dengan frekuensi
nol.
Gambar 2. 2 Grafik Poligon Frekuensi Umur Pakai Aki Mobil
3.
Grafik Ogif
Grafik
ogif merupakan grafik dari distribusi frekuensi komulatif lebih dari atau
distribusi frekuensi kurang dari. Ogif disebut juga polygon frekuensi
komulatif. Prinsip yang dipakai untuk menggambarkan ogif hampir sama dengan
prinsip untuk menggambarkan histogram atau poligon frekuensi. Berdasarkan tabel
komulatif terdapat dua jenis ogif, yaitu ogif kurang dari dan ogif lebih dari.
Gambar
2.3 Grafik Ogif Frekuensi Komulatif
Kurang Dari
Grafik ogif frekuensi komulatif kurang dari untuk data
umur pakai aki mobil ditunjukkan pada gambar 2.3, sedangkan grafik ogif
frekuensi komulatif lebih dari ditunjukkan pada gambar 2.4.
Gambar
2.4
Grafik Ogif Frekuensi Komulatif Lebih Dari
2.4. Soal-Soal Latihan
1. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan:
a. tepi kelas
b. batas kelas
c. nilai tengah kelas
d. frekuensi
2.
Sebutkan kelebihan dan kelemahan penyajian data dengan distribusi frekuensi.
3.
Data hasil ujian matakuliah Statistika dan Probabilitas dari 70 orang
mahasiswa adalah sebagai berikut:
25 60
79 35 57
74 52 70
82 36
80 77
81 95 40
65 90 85
55 76
52 40
64 75 78
25 80 98
81 67
41 70
83 54 64
72 86 62
74 42
62 78
86 76 84
48 84 90
75 79
34 67
47 82 69
74 64 80
85 65
52 92
80 88 84
63 70 85
96 65
a.
Buatlah tabel distribusi frekuensi yang berisi kelas interval, batas kelas,
nilai tengah, frekuensi, dan frekuensi relative.
b.
Buatlah tabel distribusi frekuensi komulatif lebih dari dan komulatif
kurang dari.
c.
Buatlah histogram, poligon frekuensi, dan ogif.
4.
Data tinggi badan 60 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin adalah sebagai berikut
ini.
164 163 164
162 164 157
161 167 164
167
166 160 169
172 167 167
164 163 168
156
162 167 163
160 163 162
167 156 174
170
160 162 156
164 154 158
162 156 163
164
165 171 162
158 162 175
174 164 169
155
167
157 176 160
169 163 159
168 159 168
a.
Buatlah tabel distribusi frekuensi yang berisi kelas interval, batas kelas,
nilai tengah, frekuensi, dan frekuensi relatif.
b.
Buatlah tabel distribusi frekuensi komulatif lebih dari dan komulatif
kurang dari.
c.
Buatlah histogram, poligon frekuensi, dan ogif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar