Secara
garis besar, suatu data dapat ditinjau dari 2 aspek yaitu data kuantitatif
(statistik) dan data kualitatif. Dengan demikian, suatu data penelitian dapa
dianalisis dengan 2 metode/ pendekatan, baik itu metode analisis statistic
(kuantitatif) dan analisis kualitataif, yang mana kedua-duanya memiliki
kekuatan dan kelemahan pada tiap masing-masingnya. Para expert judgment (ahli) yang terlibat dalam penelitian pada umumnya
sependapat bahwa kedua-dua pendekatan analisis di atas mampu menghasilkan
kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi keilmiahannya. Masalah
dalam suatu penelitian yang mempengaruhi pendekatan apa yang akan digunakan
dalam penelitian tersebut. Apakah menggunakan salah satu pendekatan dari
kedua-duanya atau menggabungkan kedua pendekatan analisis data tersebut (mixed method), yang mana kedua-duanya
(pendekatan analisis data kuantitatif dan kualitatif) memiliki taraf ilmiah
yang sama (balance). Hal demikian
yang secara langsung mempertegas bahwa banyak sekali anggapan jika data tidak
dianalaisis secara statistik (bersifat kualitatif) maka hasil penelitian
berkurang nilai keilmiahannya.
Tashakkori,
Abbas., dan Teddlie Charles. 2010. Mixed
Methodology. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Analisis
data kuantitatif ini pada dasarnya menggunakan dasar berpikir induktif, berbeda
dengan analisis data kualitatif yang mana pada dasarnya menggunakan dasar berpikir
deduktif. Suatu data yang bersifat kuantitatif/statistik (angka) dalam
penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
A. A. Analisis Data Kuantitatif
Pada
penelitian ini, suatu data diproses secara linier, dimulai dari latar belakang
masalah, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, penyusunan instrument
penelitian, menentukan populasi dan subjek penelitian, melaksanakan pengumpulan
data dan menganalisis data, dan diakhiri suatu penyimpulan/pelaporan hasil
penelitian. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti harus benar-benar memahami
betuk statistika yang akan digunakan dalam analisis data. Data yang telah
diperoleh itu pun nantinya akan digunakan peneliti untuk mendeskripsikan,
menjelaskan, dan memahami hubungan antar variable-variabel yang diteliti.
Ada
2 hal pokok yang harus dilakukan oleh peneliti saat melakukan pengolahan data
kuantitatif. Pertama, memilih teknik statistik mana yang tepat dan sesuai
dengan tujuan penelitian. Kedua, mempersiapkan dan memilih software bila pengolahan data dilakukan secara elektronis. Dan yang
ketiga adalah melaksanakan langkah-langkah pengolahan, baik itu sesuai dengan
pertimbangan poin pertama dan kedua.
1. Memilih
Teknik Analisis
Analisis data dapat dilakukan dengan teknik
deskriptif ataupun verifikatif, baik dengan analisis perbandingan (komparasi)
maupun analisis hubungan (asosiatif). Seperti pada gambar di bawah ini:
1.
Program Software
Software statistic
adalah sebuah program pengolah data untuk keperluan penelitian kuantitatif. Saat
ini beragam software yang disajikan
untuk digunakan dalam pengolahan data sesuai kebutuhan peneliti, yang bertujuan
menyuguhkan alat bantu yang praktis dan efisien dalam segi waktu. Adapun
program software statistic yang
banyak digunakan saat ini berikut: program Statistic
Package for the Social Sciences (SPSS), Linier Structural Relationship
(LISREL), Statistical Analysis System (SAS), SEM, AMOS, dan Minitab.
2.
Tahapan pengolahan data
Peneliti
mempersiapkan data untuk analisis penelitian kuantitatif yaitu dengan memastikan
data sudah dalam bentuk angka. Selanjutnya mengerjakan kegiatan sesuai tahapan,
yaitu sebagai berikut:
a)
Verifikasi Data
Proses
verifikasi data pada pokoknya untuk meyakinkan peneliti terhadap mutu data yang
akan diolah. Secanggih apapun teknik statistik yang digunakan bila datanya
tidak bermutu, maka hasil olahannya pun tidak akan bermutu (tidak menghasilkan
hasil yang baik). Demikian langkah-langkah verifikasi data mencakup berikut:
(1) mengevaluasi kinerja tenaga lapangan, (2) memeriksa kelengkapan dan
kejelasan data yang terkumpul, (3) melihat kesatuan ukuran (peneliti harus
memeriksa apakah angket sudah terisi dengan ukuran data yang sama).
b)
Klasifikasi dan Pengkodean
Bagian
ini merupakan kegiatan pengelompokan data berdasarkan variabel. Pengkodean
adalah pemberian nomer atau symbol lain, pada jawaban agar tanggapan dapat
dikelompokkan ke dalam jumlah klasifikasi yang terbatas. Sementara klasifikasi
adalah pembagian sekumpulan data dari variabel tertentu, misalnya: jenis
kelamin, maka pembagiannya adalah pria dan wanita.
c)
Entri Data
Entri
data adalah proses memasukkan data ke computer. Saat memasukkan data bisa
terjadi kehilangan data. Untuk memilih teknik penanganan data yang hilang,
peneliti harus menentukan apa yang menyebabkan data itu hilang.
d)
Analisis Statistik
i.
Analisis Satu Variabel (Monovariat)
Analisis
data disesuaikan dengan tujuan penelitian, apakah bersifat untuk (a)
menjelaskan atau menggambarkan data dalam variable tunggal (mono-variabel) dengan
menggunakan statistik deskriptif. Dan (b) membandingkan atau mengetahui
hubungan antarvariabel satu dengan yang lain, dengan menggunakan statistik
inferensial:
a.
Analisis deskriptif
Statistik
deskriptif dapat membantu menggambarkan hasil pengumpulan data, dengan cara
berikut:
Ø Central Tendency
Cara
ini mencakup mean, median, dan modus.
Ø Variability (perubahan/factor
yang tidak tetap)
Yaitu
meliputi variansi, standar deviasi, dan range (jarak).
Ø Relative Standing (kedudukan
yang relatif)
Menggunakan
z score (nilai z). z score adalah skor standar berupa jarak
skor seseorang dari mean kelompoknya
dalam satuan Standar Deviasi.
b.
Analisis inferensial
Analisis
inferensial pada dasarnya menggunakan statistik inferensial, yaitu analisis
data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana kesesuaian antara hasil yang
diperoleh dari sampel, dengan hasil dari populasi, sehingga dapat
digeneralisasikan. Statistic inferensial menstandarkan diri pada peluang (probability) dan sampel yang dipilih
secara acak (random). Seperti yang
telah kita ketahui bahwa statistic inferensial dapat dibedakan menjadi 2 yaitu statistik
parametrik dan nonparametrik. Statisti parametrik digunakan untuk menganalisis
data skala interval dan rasio dari populasi yang berdistribusi normal.
Sedangkan statistik nonparametrik digunakan untuk menganalisis data skala
nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi.
Banyak
yang beranggapan bahwa statistik parametrik jauh lebih baik dari statistik
nonparametrik. Karena statistik parametrik mengolah data angka pasti (numerik)
dan data dalam keadaan berdistribusi normal. Sedangkan statistik nonparametrik
memiliki keunggulan antara lain: (i) dapat digunakan untuk ukuran sampel yang
kecil (misal N=6), (ii) cocok untuk menganalisis data pengamatan yang berasal
dari populasi yang berbeda, (iii) dapat dipakai untuk menganalisis data dalam
skala ordinal (rank), (iv) dapat
menganalisis data dalam bentuk klasifikasi yang sederhana (nominal), dan (v)
lebih mudah dikerjakan.
ii.
Analisis Dua Variabel (Bivariat Analysis)
Analisis
dua variable merupakan turunan dari analisis inferensial untuk mengetahui keterkaitan
antara dua variable. Analisis bivariate terbagi atas empat jenis, yaitu:
Ø Antara
data Kategorik-Kategorik, dapat diuji dengan uji beda proporsi
Ø Antara
data Kategorik-Numerik, dapat diuji dengan uji beda rata-rata
Ø Antara
data Numerik-Kategorik, dapat diuji dengan uji beda rata-rata
Uji beda rata-rata dapat
terbagi menjadi 2 jenis sebagaimana gambar di bawah ini:
Ø Antara
data Numerik-Numerik, dapat diuji dengan uji korelasi
Analisis
korelasi dua variable berbeda dengan ukuran asosiasi nonparametrik dan analisis
regresi dalam dua hal penting. Pertama, korelasi parametrik memerlukan 2
variabel kontinu yang diukur pada sebuah skala interval atau rasio, sedangkan
asosiasi nonparametrik dapat menggunakan variable diskrit. Kedua, koefisien
tidak membedakan antara variable dependen dan independen. Variable-variabel
dipandang secara simetris, karena koefisien r xy mempunyai
interpretasi yang sama dengan ryx.
ü Korelasi
Product Moment Pearson
Teknik
korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dua variable dengan data kedua
variable berskala interval atau rasio. Korelasi mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ 1.
Koefisien r melambangkan estimasi untuk sampel, sedangkan koefisien ρ mewakili
korelasi populasi. Koefisien korelasi menunjukkan besar dan arah dari hubungan.
Rumus untuk perhitungan Pearson’s r, adalah:
Dimana: n =
Banyaknya pasangan kasus
SxSy = Deviasi standar untuk X dan Y
ü Regresi
Sederhana
Analisis
regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variable
independen (X) dengan variable dependen (Y). analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variable independen dengan variable dependen apakah positif
atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variable dependen apabila nilai
variable independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan
biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linier sederhana sebagai
berikut:
Y’=
a + bX
Dimana:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang
diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X=0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan
ataupun penurunan)
i.
Analisis Banyak Variabel (Multivariat Analysis)
Analisis
banyak variabel adalah analisis dimana masalah yang diteliti bersifat
multidimensional yang melibatkan tiga atau lebih variabel. Menurut Cooper
(2003:611) menyatakan bahwa analisis ini terbagi menjadi 2 kategori sebagai
berikut:
a)
Dependence
Technique
Satu
variabel menunjuk sebagai variabel dependen dan sisanya menunjuk sebagai
variabel dependen dan sisanya menunjuk sebagai variabel independen. Antara
lain: regresi berganda, MANOVA, analisis diskriminan, dan persamaan
structural/SEM (Structural Equetion Model).
b)
Interdependence
Technique
Tidak
ada yang ditunjuk sebagai variabel dependen dan independen, semua variabel
menunjukkan kesamaan dalam pencarian hubungan dasar. Jika variabel-variabel
saling berhubungan tanpa menganggap yang satu sebagai variabel dependen dan
yang lainnya independen, maka dianggap terjadinya saling ketergantungan antar
variabel. Antara lain: factor analysis,
cluster analysis, multidimensional scaling dan conjoint analysis.
Dari
penjabaran di atas, ada hal yang sangat penting untuk kita cermati, bahwa dalam
suatu penelitian kuantitatif adalah pembahasan yang merupakan puncak dari
keseluruhan proses kegiatan penelitian. Hasil penelitian secara menyeluruh
sangat ditentukan oleh isi pembahasan. Olahan data melalui berbagai rumus
statistik akan menjadi jelas dan bermakna sekaligus bermanfaat bagi kehidupan
terkhusus pendidikan, bilamana diikuti dengan proses pembahasan yang netral,
kritis, dan tidak berpihak (bersifat objektif). Dan analisis statistik yang
sering digunakan sebagai berikut:
1) Korelasi:
analisis yang digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara variabel
bebas dan terikat.
2) Regresi:
analisis yang digunakan untuk memprediksi seberapa besar pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat.
3) Uji
T: analisis yang digunakan untuk membandingkan nilai rata-rata satu populasi
atau lebih dengan menggunakan sampel kecil.
4) Time Series:
analisis yang digunakan untuk membuat data yang dapat digunakan untuk
memprediksi kejadian di masa yang akan datang.
5) Chi-Square:
analisis yang digunakan untuk melihat ketergantungan antara variabel bebas dan
terikat dengan skala nominal atau ordinal.
6) Multivariate:
analisis yang digunakan untuk melihat kuat lemahnya hubungan antara lebih dari
dua variabel.
A. B. Analisis Data Kualitatif
Sesuai
dengan pernyataan Bogdan & Biklen (dalam Moleong, 2014:248) tentang
analisis data penelitian kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain.
Dengan demikian bahwa dalam suatu
penelitian kualitatif ini, prosesnya dari awal hingga akhir itu yang
dianalisis. Ini yang menjadi perbedaan antara penelitian kualitatif dengan
kuantitatif, bahwa pada penelitian kuantitatif proses analisis data tersebut dilakukan
setelah data penelitian itu terkumpul di akhir penelitian, lain halnya dengan
penelitian kualitatif bahwa terkumpulnya data dari awal hingga akhir penelitian
dan tidak memiliki batasan waktu penelitian. Sehingga analisis data penelitian
menurut Seiddel (dalam Moleong, 2014: 248) bahwa prosesnya berjalan sebagai
berikut:
1) Mencatat yang
menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya
tetap dapat ditelusuri
2) Mengumpulkan,
memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan
membuat indeksnya
3) Berpikir,
dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan
menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
Selanjutnya menurut Janice Mc Drury (Collaborative Group Analysis of Data:1999)
menjelaskan terkait tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:
1)
Membaca/mempelajari data, menandai
kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data
2)
Mempelajari kata-kata kunci itu,
berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data
3)
Menuliskan model yang ditemukan
4)
Koding yang telah dilakukan
Adapun jika ditinjau modus dari
analisis data tersebut, maka ada 3 pendekatan modus analisis data itu sendiri,
yaitu: hermeneutic, semiotic, naratif dan metafor. Disini akan dijelaskan apa
yang dimaksud dari ketiga modus tersebut sebagai berikut:
a.
Hermeneutik
Pada dasarnya
hermeneutik adalah landasan filosofi dan merupakan juga modus analisis data.
Sebagai filosofi pada pemahaman manusia, hal itu menyediakan landasan filosofis
untuk interpretativisme. Sebagai modus analisis hal itu berkaitan dengan pengertian
data tekstual. Hermeneutik ini terutama berkaitan dengan pemaknaan suatu analog
teks. Oleh karena itu, objek itu harus dalam bentuk teks atau analog teks, yang
mana biasanya bersifat kabur, remang-remang, dan terkadang saling bertentangan
antara yang satu dengan lainnya. Hal ini sesuai dengan interpretasi itu sendiri
yang memiliki tujuan agar yang tidak jelas menjadi jelas dalam suatu pemahaman.
b.
Semiotik
Semiotik
disini berkaitan dengan makna dari tanda dan simbol dalam bahasa. Gagasan
penting adalah kata-kata atau tanda dapat ditugaskan terutama kepada kategori
konseptual, dan ketegori ini mempresentasikan aspek-aspek penting dari suatu
teori yang akan diuji. Salah satu bentuk dari semiotik adalah analisis konten.
Analisis konten itu sendiri adalah teknik penelitian yang digunakan untuk
referensi yang replikabel dan valid dari data pada konteksnya. Adapun bentuk
semiotik lainnya adalah analisis pembicaraan dan analisis wacana.
c.
Naratif dan metafor
Naratif atau
narasi yang dapat didefinisikan sebagai dongeng, ceritera, tayangan fakta, yang
diceritakan pada orang pertama. Sedangkan metafora adalah aplikasi nama atau
deskripsi frasa atau istilah pada suatu objek atau tindakan yang tidak
diaplikasikan secara sebenarnya. Narasi dan metafora itu sendiri sejak lama
telah menjadi istilah kunci dalam diskusi bahasa dan analisisnya.
Dalam
pemaparan di atas, telah dijelaskan baik itu dalam penelitian kuantitatif
maupun kualitatif. Secara umum menurut Patton (dalam Moleong, 2014:280)
analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam
suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dengan demikian bahwa dalam
analisis data memiliki langkah-langkah sebagai berikut: menemukan tema,
merumuskan hipotesis kerja, dan menganalisis berdasarkan hipotesis kerja.
REFERENSI:
Cooper,
Donald R., Pamela, S Schindler. 2003. Business
Research Method (Eight Edition). New York: McGraw Hill
Creswell,
John W. 2014. Research Design Pendekatan
Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Indrawan,
Rully., Yaniawati, Poppy. 2014. Metodologi
Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan,
dan Pendidikan).
Jannah
Lina M., dkk. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif. Banten: Universitas Terbuka
Moleong,
Lexy J. 2014. Metodologi Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar